Profesi sebagai ‘marketing’ mungkin belum bisa dikatakan sebagai profesi yang diminati oleh para pencari kerja. Bahkan bisa dikatakan jika masih ada pilihan profesi yang lain mungkin saja orang akan menempatkan profesi marketing sebagai pilihan terakhir setelah profesi-profesi yang lainnya.
Banyak orang berfikir, bahwa tidaklah mudah untuk “menjual suatu produk” yang memang menjadi tugas utama seorang marketing. Belum lagi harus memikirkan target yang diberikan perusahaan dimana dia bekerja untuk bisa melakukan penjualan dalam jumlah tertentu dalam setiap bulannya. Ketakutan-ketakutan tersebut yang membuat sedikit sekali orang yang melirik profesi ini. Tapi tahukah anda, bahwa sebenarnya semua orang itu punya “talenta’ menjadi seorang marketing?
Saya pernah melihat ada seorang balita yang dibawa orang tuanya pergi jalan-jalan ke Mall. Anak kecil tersebut menarik-narik tangan ibunya sambil merengek-rengek minta dibelikan mainan, dan akhirnya si ibu pun membelikan mainan yang diingikan oleh anaknya. Secara tidak sadar, si anak telah berhasil berlaku sebagai seorang marketing, meskipun dia sendiri tidak memahami bahwa merengek kepada orang tuanya untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya itu bisa digolongkan sebagai salah satu cara/trik marketing alamiah yang dimiliki oleh seorang balita.
Jadi, sebenarnya tidak susahkan melakoni profesi sebagai marketing?
Nah berikut 5 fakta bahwa “selling is FUN”
1. Memiliki Kebebasan Waktu dan Tempat Bekerja

Seorang marketer tidak terikat jam kerja, dia bisa melakukan tugasnya kapan saja dan dimana saja. Suatu saat ketika sedang jalan-jalan di mall bersama keluarga tidak sengaja ketemu klien, ngobrol-ngobrol bentar bisa saja terjadi ‘deal’. Sedang nge gym ketemu dengan member yang lain, ‘just say hi’ bisa saja kemudian berlanjut membuat janji temu dilain waktu kemudian bicara bisnis di cafe dan sebagainya. Jadi tidak harus pekerjaan sebagai marketing dilakukan di kantor dan pada jam kerja.
2. Banyak Mengenal Orang-Orang Baru

Tugas utama marketer adalah “menjual produk” dan sudah barang tentu harus ketemu dengan banyak orang-orang baru setiap harinya dari berbagai kalangan guna menambah data base yang dia miliki. Semakin banyak database yang dipunya semakin banyak pula calon pembeli dari produk yang ditawarkannya.
3. Penghasilan Unlimited

Bisa memenuhi target yang diberikan oleh perusahaan dimana dia bekerja memang menjadi tugasnya, akan tetapi bisa dipastikan hal tersebut sebanding dengan penghasilan yang akan didapatkannya, selain gaji biasanya akan ada bonus-bonus, rewarding yang bisa dia terima. Semakin banyak dia bisa menjual produknya, maka nominal yang diterima pun semakin besar, jadi bisa dibilang penghasilan yang diterima seorang marketer itu ‘unlimited’
4. Belajar Toleransi dan Empati

Dengan bertemu banyak orang tentunya seorang marketer akan belajar mengenali karakter orang yang ditemuinya. Dengan semakin banyaknya teman dan relasi bisnis dari waktu ke waktu, seorang marketing juga belajar toleransi dan berempati. “Penjual yang baik” bukan hanya harus pandai berbicara, akan tetapi juga harus pandai mendengarkan apa yang menjadi keberatan calon pembeli, kemudian bisa membantu ‘solve the problem’, dari calon kliennya. Sangat menyenangkan bukan?
5. Belajar Menjadi Pemimpin

Ketika seorang marketer harus bekerja dengan team, maka ia juga harus belajar menjadi seorang pemimpin. Baik itu pemimpin untuk dirinya sendiri ataupun pemimpin di dalam team work. Maka diapun dituntut bisa mengevaluasi kinerja dari team, menetapkan goal bersama.
Bagaimana, masih menganggap bahwa menjadi marketing itu susah?
Banyak hal-hal positif yang bisa didapat dari profesi sebagai marketing, jadi bukan hanya dituntut harus bisa menjual produk. 5(lima) fakta paparan tersebut membuktikan bahwa melakoni profesi marketing itu sangat menyenangkan, jadi jangan pernah meragukan kemampuan anda untuk bisa menjadi marketing yang handal.. Sebab kita semua sudah dianugerahi ‘talenta’ sebagai marketing sejak dilahirkan.
Keren tulisannya. Mantam mba Win
Thank you pak Tony.
Mantap artikelnya
Wahh, asyik ini artikelnya. Bener banget ya bun, menjadi marketre bukan hanya hrs pandai bicara, tapi juga perlu pandai mendengarkan apa yang menjadi keberatan calon pembelinya, selanjutnya berusaha membantu ‘solve the problem’, dari calon kliennya.
Siip2, ilmu baru nih.
Nice sharing bunda.
Yes bener banget ini.
Sepertinya Mba sdh cocok nih jadi marketer
Suka tulisannya…makasih infonya mba….
Sama-sama Mba
Ternyata hampir semua point adalah hal hal yg saya sukai
Asyik banget kan Mba,..
So jangan ragu lagi dalam melakoni profesi sebagai marketing